Tingkatkan Aset Jalan Tol dan Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro (PLTM), Dua Sektor Bisnis PT Nusantara Infrastructure Tbk Siap Beroperasi di Tahun 2020

Tingkatkan Aset Jalan Tol dan Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro (PLTM), Dua Sektor Bisnis PT Nusantara Infrastructure Tbk Siap Beroperasi di Tahun 2020

18 February 2020
Author: Administrator

Jakarta, 18 Februari 2019 – Sebagai Perusahaan swasta yang bergerak di bidang infrastruktur, PT Nusantara Infrastructure Tbk (Perusahaan) terus melanjutkan misinya untuk berkontribusi dalam membangun konektivitas di berbagai daerah di Indonesia. Melalui dua sektor bisnisnya yakni, jalan tol dan energi terbarukan, Perusahaan turut serta dalam mendukung rencana pemerintah untuk mempercepat pembangunan infrastruktur nasional.


Unit bisnis Perusahaan di sektor tol yakni PT Makassar Metro Network (MMN), akan mengoperasikan pembangunan Jalan Tol Layang A.P. Pettarani, Makassar dengan panjang 4,3km tahun ini. Pembangunan jalan tol layang pertama di luar Pulau Jawa ini telah dimulai sejak akhir April 2018 tanpa adanya pembebasan lahan dengan progres penyelesaian proyek mencapai 61,92% hingga 6 Februari 2020. MMN bersama dengan Pemerintah daerah menginisiasi pembangunan Jalan Tol Layang A.P. Pettarani untuk mengurai kemacetan lalu lintas, sekaligus membangun konektivitas di Timur Indonesia. Dalam proyek yang memiliki nilai investasi Rp2,2 triliun ini, MMN mendapatkan fasilitas kredit sindikasi dari PT Bank Central Asia Tbk (BCA) dan PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat (Bank Sulselbar). Sementara dalam hal pembangunan proyek, MMN menggandeng sejumlah mitra dalam hal ini Nippon Koei dan Indo Koei sebagai konsultan dan PT Wika Beton, Tbk. sebagai kontraktor proyek.


Deden Rochmawaty, General Manager Corporate Affairs PT Nusantara Infrastructure Tbk mengungkapkan, “Dua sektor bisnis Perusahaan, ditargetkan akan beroperasi di tahun ini dalam sektor yang berbeda. Komitmen Perusahaan dalam berbagai proyek ini, tentunya sejalan dengan target pemerintah untuk lebih melibatkan sektor swasta dalam pembangunan infrastruktur pada periode 2020-2024, sekaligus semakin memperkuat bisnis Perusahaan ke depannya dengan penambahan aset di sektor tol dan energi terbarukan”.

Tol layang Pettarani dibangun di atas jalan nasional A.P. Pettarani yang dimulai dari akhir jalan tol seksi II, tepatnya di Persimpangan Jl. Urip Sumoharjo melewati Persimpangan Jl. Boulevard Panakkukkang, Jl. Hertasning dan berakhir di sebelum Persimpangan Jl. Sultan Alauddin. Dengan tergabungnya Tol Pettarani dengan Tol existing, maka seluruh ruas seksi I – III berubah menjadi sistem operasi terbuka dengan total panjang 10.4 km. Jumlah lajur jalan adalah 2 x 2 dengan lebar 3,50 m dan memiliki dua on-off ramp yaitu di Boulevard dan Alauddin. Saat ini, MMN memberikan layanan kepada 56.382 pengguna jalan tol. Diharapkan saat Jalan Tol layang Pettarani beroperasi, diperkirakan akan memberikan kontribusi kenaikan pendapatan sebesar 135 persen terhadap MMN.

Selain sektor tol, unit bisnis di sektor energi, PT Inpola Meka Energi (IME) yang merupakan anak usaha dari PT Energi Infranusantara (EI), juga akan mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro (PLTM) yang berada di Desa Lau Gunung, Kecamatan Tanah Pinem, Sumatera Utara dengan total kapasitas 15 MW. Pembangkit ini menggunakan aliran sungai dan merupakan jenis pembangkit terbarukan yang bebas polusi. Total investasi dari pembangunan proyek ini sebesar Rp 420 miliar. Progres pembangunan PLTM yang memiliki Daerah Aliran Sungai (DAS) sebesar 519,34 km2 dengan panjang sungai utama 47,5km ini telah mencapai 83% hingga Januari 2020 dan ditargetkan selesai pada tahun 2020.

Saat beroperasi, PLTM Lau Gunung akan melayani kurang lebih 10,000 rumah tangga di 2 wilayah kabupaten Dairi dan kabupaten Karo, Sumatera Utara. Melalui pembangunan dan pengoperasian proyek ini, Perusahaan ikut berkontribusi dalam mendukung program pemerintah pusat untuk meningkatkan rasio elektrifikasi sekaligus mendukung kehandalan pasokan listrik ke kabupaten Dairi. Dengan beroperasinya PLTM Lau Gunung, secara total EI akan memiliki total kapasitas 30 MW dan akan memberikan kontribusi kenaikan pendapatan sebesar 50 persen terhadap EI.

Secara keseluruhan, melalui kedua proyek yang akan beroperasi tahun ini, aset Perusahaan (Nusantara) akan mengalami peningkatan sebesar Rp 1,3 trilliun dibandingkan dengan posisi keuangan pada tanggal 31 Desember 2019. Apabila Perusahaan berhasil lolos dalam tahap pra-kualifikasi tender Proyek Jakarta Outer Ring Road (JORR) Elevated (ruas tol Ulujami – Jati Asih) dengan estimasi nilai investasi mencapai ±Rp 21,5 Triliun, maka perkiraan total aset Perusahaan akan meningkat menjadi Rp 27,9 trilliun. Keseluruhan aset tersebut, belum termasuk nilai dari berbagai proyek yang saat ini sedang dibidik Perusahaan ke depannya.

Sekilas Mengenai PT Nusantara Infrastructure Tbk

PT Nusantara Infrastructure Tbk (dengan kode saham META) adalah salah satu Perusahaan investor dan operator infrastruktur swasta terintegrasi di Indonesia yang berdiri sejak 2006 dan fokus dalam pengembangan bisnis Perusahaan yakni, pemilik dan pengelola jalan tol (Jakarta, Tangerang Selatan dan Makassar), jasa pengelolaan air bersih, bisnis pembangkit energi terbarukan dan jasa pelabuhan.

Di sektor jalan tol, Perusahaan antara lain memegang konsesi ruas Jakarta Outer Ring Road (JORR) seksi W1 ruas Kebon Jeruk - Penjaringan, tol BSD ruas Pondok Aren - Serpong, dan tol MMN, Makassar ruas Pelabuhan Soekarno Hatta – Pettarani, dan tol (PT Jalan Tol Seksi Empat - JTSE) ruas Tallo – Bandara Hasanuddin, Makassar. Perusahaan juga tengah fokus dalam pembangunan Jalan Tol Layang A.P. Pettarani di Makassar yang akan beroperasi di tahun 2020.

Di sektor air bersih, Perusahaan memegang konsesi instalasi penyediaan air bersih di Cikokol, Tangerang dan di Medan. Sementara di sektor energi terbarukan, Perusahaan bergerak di bidang pengembangan, pembangunan, dan pengelolaan pembangkit tenaga listrik di Medan untuk Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro (PLTM) dan Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTBm) di Pontianak. Untuk sektor jasa kepelabuhan, Perusahaan bergerak di bidang jasa pelabuhan, pergudangan, jasa bongkar di Pelabuhan Panjang, Lampung.

Saat ini Nusantara Infrastructure dalam pengelolaan bisnis jalan tol, pengelolaan air bersih, pelabuhan dan energi telah memberikan layanan kepada lebih dari 112 juta pengguna jalan tol, 1.725 lps (4,5 juta m3/bulan) air bersih, dan 215 kapal dengan 1.402 ribu MT volume kargo dan 466 ribu pelanggan listrik di Wilayah UP3 Pontianak. Pencapaian-pencapaian ini pun melebihi dari apa yang telah diraih Perseroan di tahun sebelumnya.