Hasil RUPS: Laba Bersih Nusantara Infrastructure Meningkat 64% Berkat Strategi Bisnis Tepat
Menara Telekomunikasi selaku unit bisnis baru berkontribusi signifikan terhadap pertumbuhan kinerja Nusantara Infrastructure
12 Mei 2015
Penulis: Administrator
Sepanjang Kuartal I-2015, Nusantara Infrastructure mencatat laba bersih tahun berjalan sebesar Rp44,45 miliar (meningkat 64% dibanding posisi periode yang sama di 2014, yaitu Rp27,1 miliar). Pendapatan juga meningkat 25% menjadi Rp130,66 miliar (dari Rp104,78 miliar di Kuartal I-2014).
Direktur Nusantara Infrastructure Danni Hassan, usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Jakarta, Selasa (12/5) mengatakan, “Kami bersyukur Nusantara Infrastructure konsisten membukukan pertumbuhan kinerja yang positif di tengah tantangan perekonomian nasional. Hal ini didukung kerja keras seluruh unit usaha serta strategi yang tepat dalam pengembangan bisnis organik dan in-organik yang dilakukan manajemen. Kami akan tetap menjaga pertumbuhan bisnis positif ini untuk dapat memberikan manfaat yang optimal bagi shareholders dan stakeholders.”
Danni menjelaskan bahwa unit usaha jalan tol masih memberikan kontribusi signifikan pada pertumbuhan pendapatan dan laba Perseroan. Sektor tol menyumbang lebih dari 65% dari total pendapatan usaha dan penjualan konsolidasian. Strategi bisnis yang dilakukan Perseroan dengan memiliki unit bisnis terbaru yakni jasa menara telekomunikasi, merupakan langkah tepat, dan terbukti sektor terbaru ini mampu memberikan kontribusi yang signifikan yakni 25,61% meski baru berdiri tahun lalu.
General Manager Corporate Affairs Nusantara Infrastructure Deden Rochmawaty mengatakan,
“Ke depan, kami akan terus berupaya optimal untuk semakin memperkuat sektor bisnis yang lain, sehingga kontribusi dari masing-masing bisnis akan lebih seimbang.”
Ekspansi Bisnis
Nusantara Infrastructure melakukan ekspansi bisnis di sejumlah lini usaha. Di bidang menara telekomunikasi, PT Komet Infra Nusantara (KIN), yang merupakan unit bisnis terbaru di sektor menara telekomunikasi, berhasil meraup total pendapatan Rp 132,88 miliar, dan pada Kuartal I-2015 sebesar Rp 38,76 miliar. Nusantara Infrastructure masuk bisnis telekomunikasi setelah mengakuisisi saham mayoritas PT Tara Cell Intrabuana melalui anak usaha PT Telekom Infranusantara, dengan menggandeng Providence Equity (salah satu perusahaan terbesar ekuitas swasta di dunia dan investor global terkemuka khusus dalam media dan komunikasi). Saat ini KIN memiliki lebih dari 600 menara telekomunikasi di seluruh Indonesia, terutama terkonsentrasi di Sumatra dan Jawa Tengah. Bisnis utama KIN meliputi penyewaan ruang pada menara untuk operator nirkabel di Indonesia, berdasarkan kontrak jangka panjang.
Di pengelolaan air bersih, anak usaha Nusantara Infrastructure yakni PT Sarana Catur Tirtakelola (SCTK) di Serang Timur melakukan peningkatan produksi, dari 60 liter/sec menjadi 90 liter/sec, mulai tahun 2015 hingga 2018. Rata-rata peningkatannya 60 liter/sec/tahun. Di Medan, Nusantara Infrastructure telah mulai beroperasi dengan kapasitas 50 liter/sec.
Di sektor jalan tol, Nusantara Infrastructure kembali mendapat kepercayaan dari investor global untuk mengembangkan bisnis jalan tol bersama Japan Expressway International Co.,Ltd (JEXWAY) dan West Nippon Expressway Co.,Ltd (W-NEXCO) yang merupakan operator tol terbesar di Jepang.
Deden mengatakan Perusahaan akan terus berusaha menjalin aliansi dengan partner-partner global. Kerjasama dengan JEXWAY dan W-NEXCO, tentunya akan memberi ruang lebih besar kepada Nusantara Infrastructure untuk berpartisipasi dalam berbagai proyek infrastruktur di Indonesia yang dinilai potensial di masa yang akan datang.
Untuk sektor jalan tol, saat ini Nusantara Infrastructure dalam proses bidding untuk proyek jalan tol Semarang-Solo, sepanjang 72,6 km, yang menghubungkan kota Semarang, Salatiga, dan Surakarta, melewati wilayah Kabupaten Semarang, Kabupaten Boyolali, dan Kabupaten Sukoharjo. Jalan tol ini merupakan bagian dari jaringan Jalan Tol Trans Jawa, yang menghubungkan ruas jalan tol dalam kota Semarang dengan ruas jalan tol Solo-Ngawi yang sedang dalam tahap pembangunan.
Hasil RUPST
RUPST Nusantara Infrastructure di antaranya menetapkan persetujuan penggunaan laba bersih Perseroan untuk Tahun Buku yang berakhir 31 Desember 2014. Termasuk menyetujui laporan realisasi penggunaan hasil Penawaran Umum Terbatas (PUT) I. Perseroan juga menggelar RUPSLB sesaat seusai RUPST, dengan agenda tunggal yakni perubahan Anggaran Dasar Perseroan.
Direktur Utama Nusantara Infrastructure, Ramdani Basri mengatakan bahwa RUPST Nusantara Infrastructure ini menetapkan bahwa seluruh laba bersih Perseroan di tahun 2014 digunakan sebagai modal.
Selama 2014, Nusantara Infrastructure meraih laba bersih Rp 152,22 miliar (meningkat 88,71% dibandingkan Rp 80,65 miliar di 2013). Peningkatan laba tersebut didorong oleh kenaikan pendapatan hingga 21,71% (dari Rp 425,88 miliar di 2013 menjadi Rp 518,37 miliar di 2014). Aset perseroan meningkat 58% menjadi Rp 4,07 triliun.