Diperlukan Inovasi untuk Tingkatkan Kemajuan dalam Proyek Infrastruktur Indonesia

16 Mei 2013
Penulis: Administrator
Lebih dari 150 pemain infrastruktur dan pemangku kepentingan sampai pada kesimpulan bahwa ada kebutuhan untuk aplikasi dan adopsi teknologi inovatif dan solusi proyek infrastruktur di Indonesia. Ini adalah konsensus resonan di Dialogue Series dari Nusantara Infrastructure yang diadakan hari ini di Jakarta.
Bernardus Djonoputro, Managing Nusantara Infrastructure menekankan selama konferensi,
"Indonesia tidak harus mengadopsi bisnis sebagai pendekatan biasa, karena pembangunan infrastruktur
masih tertinggal. Dengan fenomena urbanisasi yang cepat, banyak daerah perkotaan di Indonesia
yang tumbuh dengan kecepatan tersebut, dan membutuhkan solusi teknologi inovatif untuk menciptakan lebih banyak kota yang layak untuk ditinggali".
Perbatasan baru pembangunan Infrastruktur menimbulkan tantangan baru bagi Indonesia. Di forum yang berbeda, dibahas pentingnya berfokus pada solusi teknologi yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan. Proyek-proyek infrastruktur perlu menerapkan desain dan model inovatif untuk mengatasi masalah secara efisien, standar terbaik, perubahan iklim, sumber daya alam, dan pelestarian lingkungan. Pada saat yang sama, sangat penting untuk memiliki model keuangan yang sehat untuk memastikan keuntungan finansial dan ekonomi dari proyek-proyek ini.
Dialogue Series kali ini diselenggarakan atas kerjasama dengan Austrade, sebagai bagian dari sejarah panjang komitmen dalam mempromosikan dan memfasilitasi proposisi nilai bisnis Australia ke pasar. "Solusi Australia dalam masalah transportasi perkotaan yang cepat, penghematan energi sebagai solusi pembiayaan proyek, adalah satu di antara pengalaman Australia di sektor infrastruktur," kata Kim Hewett, Senior Trade Komisaris, Austrade.
Para pembicara tamu dalam konferensi ini termasuk Walikota Tangerang Selatan Hj. Airin Rahmi Diany; Dr. Kam Tara, Direktur URaP-TTW; Matt Baldwin, Grocon Internasional; Simon Babes, SKM Colin Buchanan; dan Brad Kim, Macquarie Capital Group. Peserta yang hadir di antaranya para investor, profesional dan pemimpin industri dari Australia dan Indonesia, yang berasal dari latar belakang beragam, meliputi bidang jalan tol, pelabuhan, air dan energi. Hadir pula perwakilan dari bidang akademisi dan media nasional. (End)